Sekitar awal tahun ini ada bocoran laporan pertandingan (match report) yang dikabarkan milik Mourinho. Match report tersebut adalah analisis terhadap lawannya, Barcelona. Di dalamnya terdapat detail-detail analisis Mourinho terutama yang jadi kontroversi yaitu soal cara ‘menghentikan’ Messi. Namun kita disini tidak akan membahas soal kontroversi tersebut. Mourinho pun sudah melakukan konfirmasi jika report itu tidak benar darinya. Terlepas benar atau tidaknya, ada beberapa hal yang menarik dari report tersebut yang pada akhirnya SBR jadikan pondasi juga dalam analisis.
Mengidentifikasi Kecenderungan Lawan
Dalam laporan tersebut, jelas ditulis bagaimana proses bangun serangan (build up) lawan (Barcelona) dengan detail. Mulai dari bek, pemain tengah, hingga penyerang ada detail untuk mematikannya. Seperti waktu Barcelona melakukan short build up, Mourinho memberikan catatan pada dua pemain Barcelona sebagai target high pressingnya, Edmilson dan Oleguer. Dua pemain tersebut dianggap tidak memiliki ketahanan pressing yang tinggi sehingga akan jadi target high pressing.
Garis Besar, Membagi Phase of Play
Dari report di atas, dapat disimpulkan secara garis besar , salah satunya, Mourinho membagi fase cara bermain lawan (on possession) menjadi 4. Fase ini yang SBR gunakan dalam melakukan analisis. Fase tersebut adalah; fase bangun serangan, fase bangun serangan di tengah, fase menciptakan peluang, dan fase finishing/penyelesaian akhir. Fase 1 (bangun serangan) dilakukan di awal utamanya saat dilakukan tendangan gawang oleh kiper. Dari sini bisa kita analisis bagaimana suatu tim membangun serangannya dari bawah. Contoh dalam fase 1 (bangun serangan), fullback melebar untuk memperlebar area bermain, dua centerback sejajar, satu pemain tengah melakukan lavolpiana. Dengan skema ini, kita bisa tentukan titik kelemahan lawan seperti yang dilakukan Mourinho dalam analisis tersebut yaitu dengan membiarkan Edmilson menerima bola lalu melakukan kejutan pressing saat Edmilson balik badan. Hal ini dilakukan karena dari analisisnya, pemahaman Edmislon mengenai ruang dan waktu kurang.
Fase kedua adalah fase bangun serangan di tengah. Di fase ini merupakan kelanjutan dari fase 1 dan umumnya terjadi di tengah. Fase kedua ini merupakan outlet untuk masuk ke sepertiga akhir, atau fase ketiga dan keempat. Kita bisa analisis siapa profil-profil yang bisa melakukan progresi ke depan lalu membuat keputusan untuk melakukan pressing atau tidak. Di analisis ini terdapat beberapa pemain yang jadi sorotan Mourinho. Ronaldinho yang cut inside dan Gio yang wide. Termasuk ada juga cara untuk menghentikan messi, “Foul!”
Fase Terakhir dan Defensive Organisation
Fase ketiga adalah fase yang dilakukan di sepertiga akhir dan bisa digabungkan dengan fase keempat yaitu soal cara menciptakan peluang dan finishingnya. Mourinho melakukan analisis dengan detail dan belakangan pelatih berkebangsaan Portugal ini tampil di The Coach Voices, salah satu kanal yang membahas taktik. Mourinho menjelaskan bagaimana cara dia mematikan Messi sekaligus menjelaskan tentang analisisnya di fase terakhir (3 dan 4). Inter bermain dengan zonal yang mana ini adalah cara bertahan sebagai tim. Tidak hanya itu, Mourinho juga membagi cara bertahan ini menjadi dua lagi, yaitu bertahan atas individu dan daerah spesisfik.
Barcelona cenderung akan membuat situasi overload seperti di bawah yang membuat Zanetti harus menentukan bergerak mengikuti Alves atau Messi. Mourinho (dan kita) tentunya tahu tidak bisa memberikan banyak space kepada Messi. Pergerakan cut inside-nya yang membuat dia lepas dari kawalan. Untuk itu, intruksi Mourinho dilakukan lebih spesifik yaitu secara individual (marking Messi) namun juga secara spesifik zona tertentu. Seperti saat Messi melakukan cut inside, otomatis pemain nomor punggung 10 ini akan berpindah zona. Saat zona berpindah ini, maka tugasnya Zanetti berubah yang awalnya marking maka akan dilakukan handover tugas dengan Cambiasso. Sekaligus mengubah tugasnya menjadi marking Dani Alves yang overlap. Pembagian tugas yang detail ini akan mengurasi kesalahan dalam bertahan karena sudah dijabarkan dengan detail oleh Mourinho. Keberhasilannya tergantung penerapan pemain di lapangan.
Kesimpulan
Kunci dari analisis lawan ini adalah pembagian ke dalam 4 fase permainan (phase of play) sehingga tim kita dapat mengidentifikasi tiap-tiap fase kelemahan dan kelebihannya. Fase tidak harus berurutan, tim yang cenderung bermain direct bisa langsung masuk ke fase 3 dari fase 1. Terpenting adalah bagaimana melihat kecenderungan taktik lawan dalam memasuki tiap-tiap fase.
Defensive organisation atau cara bertahan terbagi menjadi 3: cara bertahan sebagai tim, cara bertahan sebagai individu dan cara bertahan di daerah tertentu (specific zone).
2 Comments