Pierre-Emerick Aubameyang, pemain yang telah menjadi bagian kunci dari Arsenal beberapa musim terakhir, dikabarkan akan hengkang dari Arsenal setelah perseteruan dengan manager Mikel Arteta. Beberapa nama seperti Dusan Vlahovic, Alexander Isak dan Dominic Calvert-Lewin telah dirumorkan oleh beberapa media outlet di Inggris untuk menjadi pengganti striker asal Gabon tersebut. Dengan itu, kami mencoba untuk membandingkan perbandingan gaya bermain beberapa penyerang di atas dengan Pierre-Emerick Aubameyang sendiri.
Sebelumnya, mari kita lihat performa mantan penyerang Borussia Dortmund tersebut selama kiprahnya di London Utara. Penyerang yang biasa dipanggil ‘Auba’ didatangkan oleh Arsene Wenger dengan bandrol seharga €63.75m pada bursa transfer musim dingin 2017-18. Awal karirnya di Arsenal bisa dikatakan cemerlang, mencetak 70 gol di semua kompetisi pada dua setengah musim pertamanya. Namun, setelah menekan kontrak seharga £250.000 per minggu sebelum musim 2020-21, performa Pierre-Emerick Aubameyang menurun secara drastis.
Kita bisa lihat dari grafik ini bagaimana performa finishing Aubameyang selama karirnya di Arsenal. Sebelum menandatangani kontrak baru, ia menunjukkan performa terbaiknya selama di Arsenal. Auba berhasil mencetak 22 gol dari hanya 15.8 xG di Premier League, mencetak kira-kira 6 gol lebih banyak dari kualitas kesempatan yang ia dapatkan. Namun, secara historis, Aubameyang bukanlah tipe pemain yang memang efisien dalam finishing-nya. Performa Auba di musim 2019-20 bisa dikatakan sebagai “outlier” dan terjadi pada waktu yang tepat, yakni sebelum tahun terakhir di kontraknya Arsenal. Enggan untuk melepas pemain bintangnya, Arsenal menjamin masa depan Aubameyang di klub dengan memberi kontrak berdurasi 3 tahun.
Satu setengah tahun telah berselang dan sepertinya ‘sindrom Ozil’ juga menghantui Aubameyang. Performanya menurun dan masalah sikap juga perilakunya membuat Mikel Arteta mencabut ban kapten darinya. Tidak hanya itu, Auba juga didrop sepenuhnya dari tim utama dan diperbolehkan untuk pindah pada bursa transfer Januari musim ini. Oleh karena itu, Arsenal dirumorkan akan membeli striker pada bulan ini. Mikel Arteta akan mencari penyerang dengan skillset yang komplit. Efisien dalam penyelesaian kesempatan, presser yang rajin dari depan dan mampu membawa pemain lain seperti Bukayo Saka, ESR dan Gabriel Martinelli ke dalam permainan. Dari kolom The Athletic yang ditulis oleh David Ornstein, Dusan Vlahovic sepertinya diyakini menjadi target utama bagi Mikel Arteta sebagai penerus Pierre-Emerick Aubameyang di lini depan.
Dusan Vlahovic, penyerang Fiorentina asal Serbia, telah mencetak 16 gol dari 19 pertandingan di Serie A musim ini. Jika kita bandingkan dengan cara bermainnya Aubameyang musim ini, Vlahovic jelas lebih efisien dalam finishingnya. Penyerang berusia 21 tahun itu juga lebih kapabel dalam penciptaan peluang, meskipun itu bukan atribut terbaiknya. Dalam aspek defensifnya, Vlahovic bukanlah seorang presser yang rajin. Walaupun begitu, hal tersebut dapat disebabkan oleh taktik dari Vincenzo Italiano dan bukan sepenuhnya datang sendiri dari mantan penyerang Partizan tsb. Perlu diingat juga bahwa Vlahovic bukanlah produk jadi. Masih banyak ruang bagi Vlahovic untuk mempertajam permainannya dan Arteta secara historis adalah manager yang sangat kapabel dalam meningkatkan performa pemain-pemain muda (Saka dan ESR di Arsenal, Sane di Man City).
Nama lain yang dirumorkan akan datang untuk menjadi pengganti Aubameyang adalah Jonathan David dari Lille. Pemain asal Kanada itu sekarang memuncaki klasemen top scorer di Ligue 1, dengan 12 gol dari 19 pertandingan. Secara gaya bermainnya, David kuat dalam pressing dan aspek penciptaan peluang. Performa finishingnya pun juga sangat baik musim ini dan di atas kertas, David terlihat seperti pemain yang paling komplit dari opsi2 lainnya. Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah sistem dimana David bermain. Ia memang ditugaskan untuk menghubungkan permainan dari tengah ke depan, bermain sebagai second striker pada sistem dua penyerang bersama Burak Yilmaz.
Pilihan lainnya yang dihubungkan dengan Arsenal adalah Dominic Calvert-Lewin dari Everton. Striker jangkung kelahiran Sheffield itu sudah terbukti ketajamannya di Premier League, mencetak 29 gol pada dua musim penuh terakhirnya. Selain itu, DCL juga sangat baik dalam memposisikan dirinya ke area berbahaya melihat dari non-penalty xGnya yang berada di persentil ke-91 di 5 liga besar Eropa. Secara penciptaan peluang, DCL bukanlah pemain yang kreatif dan kinerjanya dalam pressing bukanlah yang terbaik. Namun, apa yang membedakan dia dari opsi2 lain adalah ia sangat dominan dalam duel udara dan dengan atribut tersebut, kapabel dalam bermain bola pantul ke pemain-pemain sekitarnya. Status homegrown-nya juga menjadi salah satu nilai plus dan dapat memudahkan Arsenal dalam urusan registrasi pemain di kancah Eropa di masa depan.
Penyerang terakhir yang dirumorkan akan bergabung dengan Arsenal adalah Alexander Isak dari Real Sociedad. Meskipun baru hanya mengemas 4 gol di La Liga musim ini, Isak telah menunjukkan potensial ketajamannya pada pagelaran musim 2020-21 dengan mencetak 17 gol. Striker asal Swedia tersebut bukanlah pemain yang terbaik dalam atribut2 yang sedang dibandingkan, namun ia sangat kapabel dalam link-up play dan memiliki potensial yang sangat tinggi. Dengan potensi tersebut, Arteta bisa membentuk dia menjadi striker yang komplit dalam beberapa tahun.